Saturday, July 1, 2017

Undangan Pernikahan Murah "INDAHNYA SUATU PERNIKAHAN"

jika Kamu ketertarikan belanja dapat menghubungi ;
Whatsup :0857 2346 1515
Sms only : 0822 1608 6669
Call only  : 0265 777635
PIN : 53868C5D

Facebook : Seprint Art
Twetter : olshopbro
Line : olshopbro
Instagram : olshopbro
Web : www.Olshopbro.id
Email :s3printart@gmail.com
Alamat : Jl. Raya Sadananya No. 46 Maleber Ciamis Jawa Barat Kode Pos 46214





      Ketika menonton pasangan yg baru menikah, saya tersenyum. Bukan apa-apa, saya hanya ikut merasakan kebahagiaan yg berbinar spontan dari wajah-wajah syahdu mereka.Tangan yg saling berkaitan ketika berjalan, tatapan-tatapan penuh makna, bahkan sirat keengganan ketika hendak berpisah. Seorang sahabat yg tadinya mahal tersenyum, seusai menikah senyumnya rutin saja mengembang. Ketika saya tanyakan mengapa, pendek dirinya berujar ”Menikahlah! Nanti juga tahu sendiri”. Aih… Menikah merupakan sunnah paling baik dari sunnah yg baik itu yg saya simak dalam suatu buku pernikahan. Jadi ketika seseorang menikah, sungguh ia telah menjalankan suatu sunnah yg di sukai Nabi. Dalam buku tersebut dikatakan bahwa Allah hanya menyebut nabi-nabi yg menikah dalam kitab-Nya. Hal ini menunjukkan alangkah Allah menunjukkan keutamaan pernikahan. Dalam firmannya, “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan rasa kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya pada yg demikian itu sangatlah tersedia tanda-tanda bagi anda yg berfikir.” (QS. Ar-Rum: 21).
       Menikah itu Subhanallah indah, kata Almarhum Kakek saya dan hanya bisa dirasakan oleh yg telah menjalaninya. Ketika telah menikah, semuanya menjadi begitu jelas, alur ibadah suami dan istri. Beliau mengibaratkan ketika seseorang baru menikah dunia menjadi terperinci benderang, ketika itu kicauan burung terdengar begitu merdu. Sepoi angin dimaknai begitu dalam, makanan yg terhidang rutin saja disantap lezat. Mendung di langit bukan masalah besar. Seolah dunia milik mereka saja, mengapa? sebab semuanya dinikmati berdua. Hidup semacam baru dimulai, sejarah keluarga baru saja disusun. Namun sayang tambahnya, semua itu lambat laun menguap ke antariksa membumbung alias raib ditelan dalamnya bumi. Entahlah ketika itu cinta mereka berpendar ke mana. Seiring detik yg berloncatan, seolah cinta mereka juga. Banyak dari pasangan yg akhirnya tidak hingga ketujuan, tidak terhitung pasangan yg terburai kehilangan pegangan,selanjutnya perahu mereka tenggelam sebelum sempat berlabuh di tepian.Bercerai, suatu amalan yg diperbolehkan tapi sangat dibenci Allah.
       Ketika Allah menjalinkan perasaan cinta diantara suami istri, sungguh itu merupakan hidayah bertubi yg wajib disyukuri. Karena cinta istri terhadap suami berbuntut ketaatan untuk rutin menjaga kehormatan diri dan keluarga. Dan cinta suami terhadap istri menetaskan cita-cita melindungi dan membimbingnya sepenuh hati. Lanjutnya kemudian. Saya sehingga ingat, ketika itu seorang istri memarahi suaminya habis-habisan, saya yg berada di sana merasa iba menonton sang suami yg terdiam. Padahal ia baru saja pulang kantor, peluh tetap membasah, kesejukan pada ketika berangkat sama sekali tidak nampak, kelelahan begitu lekat di wajah. Hanya sebab masalah kecil, emosi istri meledak begitu hebat. Saya kira akan terjadi “perang” hingga bermaksud mengundang anak-anak main di belakang. Tapi nyatanya di luar dugaan, suami malah mendaratkan sun sayang penuh mesra di kening sang istri. Istrinya yg sedang berapi-api pun padam, senyum malu-malunya mengembang kemudian dan merdu suaranya bertutur “Maafkan Mama ya Pa..”. Gegas ia raih tangan suami dan mendekatkannya juga ke kening,rutinitasnya setiap kali suaminya datang. Jauh seusai kejadian itu, saya bertanya pada sang suami kenapa iaberbuat demikian. “Saya mencintainya, sebab ia istri yg dianugerahkan Allah, sebab ia bunda dari anak-anak. Yah sebab saya mencintainya” demikian jawabannya.
       Ibnu Qayyim Al-Jauziah seorang ulama besar, menyatakan bahwa cinta memiliki tanda-tanda. Pertama, ketika mereka saling mencintai jadi sekali saja mereka tidak akan sempat saling mengkhianati, Mereka akan saling setia senantiasa, menunjukkan semua komitmen mereka.Kedua, ketika seseorang mencintai, jadi dirinya akan mengutamakan yg dicintainya, seorang istri akan mengutamakan suami dalam keluarga, dan seorang suami sempurna saja akan mengutamakan istri dalam faktor perlindungan dan nafkahnya. Mereka akan sama-sama saling mengutamakan,tidak ada yg merasa superior.Ketiga, ketika mereka saling mencintai jadi sedetik pun mereka tidak akan mau berpisah, lubuk hatinya rutin saling terpaut. Meskipun dengan cara fisik berjauhan, hati mereka seolah rutin tersambung. Ada do’a istrinya supaya suami selamat dalam perjalanan dan mendapatkan berhasil dalam pekerjaan. Ada tengadah jemari istri terhadap Allahi supaya suamiselalu dalam perlindunganNya, tidak tergelincir. Juga ada ingatan suami yg sedang membanting tulang meraup nafkah halal terhadap istri tercinta, sedang apakah gerangan Istrinya, lebih semangatlah ia.
Saudaraku, ketika segala sesuatunya berlangsung begitu rumit dalam suatu rumah tangga, saat-saat cinta tidak lagi menggunung dan menghilang seiring masalah yg datang silih berganti. Perkenankan saya mengingatkan lagi suatu hadist nabi. Ada baiknya para istri dan suami menyelami bulir-bulir nasehat berharga dari Nabi Muhammad. Salah satu wasiat Rasulullah yg diucapkannya pada saat-saat terbaru kehidupannya dalam momen haji wada’: “Barang siapa -diantara para suami- bersabar atas perilaku kurang baik dari istrinya, jadi Allah akan memberinya pahala semacam yg Allah berbagi terhadap Ayyub atas kesabarannya menanggung penderitaan. Dan barangsiapa -diantara para istri- bersabar atas perilaku kurang baik suaminya,maka Allah akan memberinya pahala semacam yg Allah berbagi terhadap Asiah, istri fir’aun” (HR Nasa-iy dan Ibnu Majah ).
Kepada saudaraku yg baru saja menggenapkan setengah dien, Tak ada salahnya juga untuk saudaraku yg telah lama merasakan asam garamnya pernikahan, Patrikan firman Allah dalam ingatan : “…Mereka (para istri) merupakan pakaian bagi anda (para suami) dan anda merupakan pakaian bagi mereka…” (QS. Al-Baqarah:187)
      Torehkan hadist ini dalam benak : “Sesungguhnya ketika seorang suami memperhatikan istrinya dan begitu pula dengan istrinya, jadi Allah memperhatikan mereka dengan penuh rahmat, manakala suaminya rengku htelapak tangan istrinya dengan mesra, berguguranlah dosa-dosa suamiistri itu dari sela jemarinya” (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dariAr-Rafi’ dari Abu Sa’id Alkhudzri r.a). Kepada sahabat yg baru saja membingkai suatu keluarga, Kepada para pasutri yg usia rumah tangganya tidak lagi seumur jagung, Ingatlah ketika suami menginginkan istri berperilaku semacam Khadijah istri Nabi, jadi suami juga wajib meniru perlakukan Nabi Muhammad terhadap para Istrinya. Begitu juga sebaliknya.Perempuan yg paling mempesona merupakan istri yg shalehah, istri yg ketika suami memandangnya sempurna menyejukkan mata, ketika suaminya menuntunnya terhadap kebaikan jadi dengan sepenuh hati dirinya akan mentaatinya, jua tatkala suami berangkat jadi dirinya akan mandat menjaga harta dan kehormatannya. Istri yg tidak silau dengan gemerlap dunia namun istri yg rutin bergegas merengkuh setiap kemilau ridha suami.
      Lelaki yg berpredikat lelaki paling baik merupakan suami yg memuliakan istrinya. Suami yg rutin dan rutin mengukirkan senyuman di wajah istrinya. Suami yg menjadi qawwam istrinya. Suami yg begitu tangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarga. Suami yg tidak lelah berlemah lembut mengingatkan kesalahan istrinya. Suami yg menjadi seorang nahkoda kapal keluarga, mengarungi samudera supaya selamat menuju tepian hakiki “Surga”. Dia memegang teguh firman Allah, “Wahai orang yg beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6). Akhirya, semuanya mudah-mudah tetap berlangsung dengan semestinya. Semua berlaku sama semacam permulaan. Tidak kurang, tidak juga berlebihan.Meski riak-riak gelombang mengombang-ambing perahu yg sedang dikayuh, alias karang begitu gigih berdiri menghalangi bidukuntuk hingga ketepian. Karakter suami istri demikian, Insya Allah bisa melaluinya dengan yg akan terjadi baik. Sehingga setiap butir hari yangbergulir akan tetap indah, fajar di ufuk rutin saja tampak merekah.Keduanya menghiasi masa dengan kesyukuran, keduanya berbahtera dengan bekal cinta. Sama semacam syair yg digaungkan Gibran,
      Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan, Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta, Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada Kemudian terlena dengan doa bagi yg tercinta dalam sanubari, Dan suatu nyanyian kesyukuran tersungging di bibir senyuman. Semoga Allah rutin menghimpunkan anda (yang saling mencintai sebab Allah dalam ikatan halal pernikahan) dalam kebaikan. Mudah-mudahan Allah yg maha lembut melimpahkan terhadap anda bening saripat icinta, cinta yg menghangati nafas keluarga, cinta yg menyelamatkan. Semoga Allah memampukan anda membingkai keluarg asakinah, mawaddah, warrahmah. Semoga Allah mematrikan helai keikhlasan di setiap gerak dalam keluarga. Jua Allah yg maha menetapkan, mengekalkan ikatan pernikahan selain di dunia yg serba fana tapi hingga ke sana,the real world “Akhirat”. Mudah-mudahan anda selamat mendayun gsampai ketepian.Allahumma Aamiin.
      Barakallahu, untuk para pengantin muda. Mudah-mudahan saya sanggup mengikuti tapak anda yg begitu berani mengambil suatu keputusan besar, yg begitu nyata menunjukan ketaqwaan terhadap Allah dan ketaatan terhadap sunnah Rasul Pilihan. Mudah-mudahan apabila giliran saya tiba, tidak butuh lagi saya bertanya mengapa kawan saya menjadi begitu terjangkau senyum. Karena mungkin saya telah sanggup menemukan jawabannya sendiri .


EmoticonEmoticon