Monday, October 10, 2016

Kisah Nyata Nikah Di Usia Muda Menjadi Pengusaha Beromset Milyaran

Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR. Bukhari)
Itulah wasiat Rasulullah kepada kita semua agar menikah ketika sudah muda, kapan itu usia muda? usia muda adalah usia dimana kita sudah aqil-balig (bagi laki-laki) dan menstruasi pertama bagi (wanita), ini adalah masa-masa muda, yang setiap kita jika sudah mencapai usia tersebut sudah diperbolehkan menikah tentu dengan syarat sudah mampu. Mampu yang dimaksud disini tentu mampu secara fisik, mampu secara mental dan mampu juga secara finansial, dan biasanya ini di usia 17 tahun hingga 25 tahun.
Menikah di usia muda seperti ini adalah hal biasa bagi sebagian orang namun juga hal tabu bagi yang lain, apalagi jika dalam keluarga tersebut ada sebuah kebiasaan menikah di usia lanjut 25 – 30 tahun bahkan lebih. Sehingga jika ada diantara keluarganya yang ingin menikah muda maka muncul banyak pertanyaan :
“Kenapa minta nikah muda?, jangan-jangan sudah….”
“Mau ngasih anak orang makan apa? masih kecil udah mau menikah…”?
“Belajar dulu, cari kerja dulu yang mapan baru menikah”
Mungkin itulah sekelumit alasan-alasan serta pertanyaan seputar nikah muda, sebelum sahabat semua memutuskan mau menikah di usia muda atau tidak ada baiknya simak dulu 5 Alasan kenapa kamu harus menikah muda berikut :
1. Menjaga diri dan Menundukkan pandangan
Ya, inilah alasan paling kuat untuk masa saat ini, terlebih dengan pergaulan yang semakin bebas, cara berpakaian para wanita yang tak lagi memandang norma bangsa dan agama. Sulit memang untuk menahan pandangan dimasa, ini tentu berbahaya bagi kaum bujang. Pacaran adalah solusi yang diambil untuk meredam syahwatnya, sehingga hubungan tanpa komitmen dan tanggung jawab ini menjadi life style bagi anak muda hari ini, bahkan tidak gaul jika tidak pacaran. Sementara aktivitas pacaran kita sudah sama-sama mengerti sangat banyak mudharatnya bahkan tak sedikit yang menyisakan penyesalan karena terjerumus kepada lembah perzinaan.
Bagi muslimah menikah muda adalah cara terbaik untuk melindungi dan menjaga diri dari berbagai godaan dan rayuan laki-laki. Dengan menikah muslimah menjadi lebih tenang karena tidak khawatir diganggu lagi.
2. Membantu percepatan kesuksesan di usia muda
Salah seorang penulis Bang Shofwan al banna menyampaikan salah satu alasan beliau menikah diusia muda (di saat masih kuliah di universitas indonesia) adalah “karena saya memiliki kekurangan maka saya cari orang yang bisa melengkapi saya”. Dan salah satu alasan pribadi kenapa saya menikah di usia muda adalah karena berbagai hal yang saya lakukan semasa masih sendiri banyak gagalnya, gagal bangun bisnis, gagal membangun tim, jualan tidak laku, ide mentok dan lain-lain. Dengan menikah harapannya ada partner sejati yang mendukung dan mengingatkan kita. Alhamdulillah memang ternyata jauh lebih mudah dan indah setelah menikah dalam mencapai keinginan-keinginan.
“Dan, kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan, Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui” (Q.S : An-nur : 23)
Menikah di usia muda, semangat muda yang masih membara tentu menjadi wasilah percepatan kesuksesan karena dengan menikah seseorang akan menjadi lebih tenang, emosi lebih stabil, jika gagal atau jatuh ada yang menjadi penyemangat dan energi untuk berusaha lebih lagi. Apalagi jika sudah Allah karuniakan anak, maka semangat untuk membahagiakan anak dan istri akan menjadi energi besar untuk bergerak.
3. Lebih menikmati “bercinta”
Salah satu nikmat terbesar setelah menikah adalah “bercinta” yang semula ini Allah haramkan, namun setelah menikah ini dibolehkan bahkan menjadi ibadah yang berhadiah pahala bagi hamba-hambanya. Ma syaa Allah indah sekali nikmat Allah SWT.
Ketika menikah di usia muda tentu bisa lebih menikmati anugrah dari Allah ini dengan energi dan semangat muda, tentu akan jauh berbeda jika melakukannya diusia yang beranjak menua. Dan di usia muda, rahim wanita lebih kuat dan lebih subur, sehingga hal ini menjadi hal positive bagi dirinya saat mengandung dan melahirkan kelak.
4. Waktu dan energi yang berkualitas untuk anak-anak
Salah satu tujuan menikah dalam islam, bahkan ini adalah sejatinya dari pernikahan adalah melahirkan generasi-generasi yang shaleh. Generasi yang shaleh dan shaleha tidak lahir dari sekolah-sekolah mahal berlabel international dengan harga selangit, akan tetapi generasi shaleha dilahirkan dari keluarga yang taat, keluarga yang meluangkan waktu dan energi untuk membimbing, memberikan teladan serta mendidik anak-anaknya.
Dengan menikah di usia muda anda bisa memberikan waktu terbaik anda bagi anak-anak yaitu di usia muda, ini tentu lebih berkualitas dibanding ketika anda mendidik anak di usia 30an tahun atau 40 tahunan, ditambah lagi di usia muda ini tentu masih ada semangat untuk bereksplorasi serta belajar terus-menerus tentang ilmu parenting dan mendidik anak.
5. Bisa menikmati masa tua dengan anak-anak yang sudah dewasa
Nah, inilah alasan terakhirnya, salah satu kebaikan menikah di usia muda akan berdampak baik untuk masa depan kita di hari tua kelak. Coba kita hitung sederhana begini, jika anda menikah di usia 20 tahun dan melahirkan anak pertama di usia 22 tahun, maka di usia 40 tahun anak pertama anda sudah berusia 18 tahun. Jika anda memiliki program jarak antara anak pertama dan selanjutnya 2 tahun, maka sebutlah anak anda ada 5 orang, maka anak terakhir lahir disaat usia anda 30 tahun, maka disaat anda usia 40 tahun anak terakhir sudah berusia 10 tahun.
Kenapa patokannya adalah usia 40 tahun?, karena ternyata puncak dari energi manusia adalah di usia 40 tahun, artinya setelah usia 40 tahun tersebut energi anda akan mulai turun perlahan. Kabar baiknya adalah anda bisa memberikan energi terbaik kepada anak-anak anda untuk mendidiknya di usia dini pada saat usia dibawah 40 tahun. Tentu akan sedikit merepotkan jika anda berusia 40 tahun tapi masih harus melahirkan anak, mendidiknya dan lain-lain, hal ini tentu tidak semaksimal di usia muda
Ya, itulah sahabat semua, 5 alasan kenapa anda harus menikah di usia muda, namun  bukan berarti setelah membaca tulisan ini anda jadi lansung tancap gas dan menikah, tidak, bisa fatal akibatnya jika menikah di usia muda namun tidak diiringi dengan persiapan yang matang. Jika ingin menikah di usia muda maka siapkanlah sematang dan sebaik mungkin. Baik itu mental, ilmu, keluarga dan finansial

Dan inilah kisah nyata pengusaha sukses yang menikah di usia muda

Menikah mudah pada usia 17 tahun sering dianggap belum matang dalam membina rumah tangga, namun hal tersebut terbantahkan oleh pasangan Ibnu Riyanto dan Sally Giovani. Pasangan ini menikah pada usia 17 tahun setelah lulus SMA pada tahun 2006 dan tanpa melalui proses pacaran.
Pasangan ini bukan berasal dari keluarga kaya, namun berkat kegigihanya pasangan ini sekarang telah menjadi salah satu pengusaha batik sukses dan menjadi Miliarder. Pasangan ini juga telah memiliki lebih dari 1000 karyawan.
Kesuksesan yang diraih oleh pasangan Ibnu dan Sally ini tak lepas dari keputusan besarnya untuk menikah di usia muda 17 tahun. Dengan menikah menurut Ibnu menjadi gerbang bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saat menikah pasangan ini sama sekali tidak memiliki pekerjaan (pengangguran). Kondisi tersebut membuat Ibnu selaku kepala rumah tangga memutuskan untuk berbisnis dan berdagang.
Awal mula mulai berbisnis pasangan ini hanya dengan modal 17 Juta Rupiah yang diperolehnya dari uang amplop pernikahan dari sumbangan para teman dan kerabatnya.
“Saya benar-benar memulai berbisnis dari titik nol. Saat itu, modal awal saya untuk memulai bisnis hanyalah uang amplop dari pernikahan saya sebesar Rp17 juta. Waktu itu saya belum bisa mendapat pinjaman dari perbankan,” Ujar Ibnu seperti dilansir Suara.com, Jum’at (18/3/2016).
Bisnis pertama kali yang dilakukan pasangan ini adalah berjualan kain putih (kain kafan) selama 2 tahun. Jualan kain putih ini juga untuk memasok kain kepada para pengrajin batik di Cirebon. Kemudian pasangan ini memulai belajar dari para pengrajin batik mengenai proses membuat batik sehongga memahami proses memproduksi batik. Setelah itu mencoba memproduksi batik dan dijual ke tanah abang, namun hasilnya kurang memuaskan.
“Saya mulai ambil sampel dan mulai berjualan di Tanah Abang Jakarta Pusat. Saya sempat mendapat banyak penolakan namun saya memilih untuk terus bertahan” papar Ibnu.
Pada tahun 2008, Ibnu dan Sally membuka toko batik berukuran 4×4 meter di rumahnya. Saat itu trend batik sedang mulai naik, apalagi ketika ada klaim dari Malaysia tentang batik.
Alhamdulillah atas izin Allah saat ini bisnis batik pasangan Ibnu dan Sally telah memiliki mall besar khusus batik di Cirebon dan telah memiliki 9 cabang, di berbagai kota, mulai dari Cirebon, Jakarta, Medan, Palembang, Yogyakarta dan Surabaya.
Nama brand bisnis batik pasangan ini adalah TRUSMI, diambil dari nama salah satu daerah di Cirebon yang merupakan sentra pembuatan batik di Cirebon.
Selain bisnis batik, pasangan ini mulai merambah ke bisnis properti dan telah berhasil membangun sejumlah perumahan seperti Golden Plered Regency, Golden Kedawung Regency, Love Regency, Queen Regency, Maryland Regency, Montana Village, Lovina Village, dan Sanur Village.
Sumber (http://islamedia.id/nikah-usia-17-tahun-tanpa-pacaran-pasangan-ini-sekarang-menjadi-miliarder/)



EmoticonEmoticon