Wednesday, April 20, 2016

Profil MDTA At Taqwa Sebagai MDTA Unggulan Nasional

MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWALIYAH AT TAQWA
Tingkat/Jenjang:Awwaliyah
Email:Mdtattaqwa70@gmail.com
No. Telp/Fax:(0265) 2751425
Nama Kamad:Jenal Mudakir, S.Ag.
No. HP Kamad:1.085324849075
2.085795338429
Alamat MDT: Jl. KH. Zakaria No. 86 Cidewa Dewasari Kec. Cijeungjing
Kab./Kota: Ciamis
Provinsi: Jawa Barat

  1. PENDAHULUAN
Upaya mewujudkan tatanan masyarakat belajar, mandiri dan berdaya saing sejalan dengan visi Madrasah Diniyah Takmiliyah (selanjutnya disebut dengan MDT) mengandung makna bahwa “Belajar adalah Proses Pemberdayaan dan Pendidikan sepanjang jaga yang relevansinya dengan pembangunan masyarakat dan azas pendidikan seumur hidup”.
Implikasi dari pernyataan ini bahwa kualifikasi yang telah dicapai seseorang tidak hampa dengan muatan belajar.Karena belajar adalah tugas yang paling tinggi juga utama dalam hidup dan kehidupan manusia.Artinya pada diri seseorang tetap melekat tuntutan untuk selalu belajar sampai melahirkan produk yang berguna.Dengan demikian tidak boleh dipandang sebagai konsumsi untuk mencetak warga konsumer, melainkan harus dipandang sebagai investasi modal berupa sumber daya manusia (SDM) atau sumber daya insani (SDI).
Sejalan dengan pemikiran tersebut, konsep pendidikan seumur hidup yang pantas untuk ditawarkan bahwa “Hidup itu adalah Belajar”.Demikian pula dengan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) sebagai suatu aktivitas pendidikan keagamaan non formal yang diorganisasikan dan ada di luar sistem persekolahan yang sudah mapan, berorientasikan pada ciri-ciri keagamaan seorang peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikannya.
Selanjutnya pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah yang merupakan salah satu penemuan paling menentukan sejak masa penjajahan, terkadang lebih hebat dari pendidikan persekolahan, namun belum dihargai sebagaimana seharusnya.Esensi pendidikan Madrasah Diniyah dapat digunakan dengan lebih efisien dan efektif untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala strata keagamaan, strata sosial, maupun strata pendidikan, disamping dapat pula untuk ikut memecahkan masalah-masalah kemanusiaan yang mendesak.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa eksistensi pendidikan Madrasah Diniyah akhir-akhir ini sedang mendapat perhatian serius dari berbagai pihak terutama dari kalangan pemerhati pendidikan. Hal itu terjadi selain disebabkan oleh keberadaannya secara yuridis formal sejajar dengan sub sistem pendidikan persekolahan juga karena asumsi bahwa pendidikan Madrasah Diniyah merupakan salah satu jawaban atas fenomena keagamaan peserta didik yang kurang menguntungkan saat ini. Kondisi tersebut melahirkan langkah-langkah pemecahan yang ditandai dengan upaya penyusunan strategi melalui penuangan program pendidikan Madrasah Diniyah berbasis social-kemasyarakatan.Kondisi tersebut selanjutnya menghasilkan paradigma baru berupa satuan-satuan pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (tingkat SD), Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha (tingkat SMP), dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Ulya (tingkat SMA/SMK).
Sebagai sub sistem pendidikan nasional, maka isarat pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah diharapkan dapat memainkan peran secara maksimal dalam mengembangkan kemampuan intelektual (akademik) serta meningkatkan kualitas kehidupan dan martabat bagi segenap lapisan masyarakat. dalam rangka menghadapi bergulirnya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan Madrasah Diniyah dituntut mampu  melakukan perubahan-perubahan mendasar sehingga keberadaannya dapat dijadikan tolok ukur bagi kemampuan hidup dan kehidupan bangsa Indonesia.
attaqwa
Dasar pertimbangan tersebut di atas, maka fungsi pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah tidak terbatas hanya menyelenggarakan program-program pemberantasan buta aksara al-Qur’an semata, melainkan harus dikembangkan melalui pola diversifikasi program yang berbasis kewirausahaan, usaha sektoril dan ekonomi kerakyatan. Dalam hal ini perlu dirancang suatu sistem pengembangan program yang mengarah kepada terciptanya kemampuan menghasilkan produk tertentu serta  mampu menciptakan iklim usaha yang kompetitif.
Mengacu pada pola pikir dan paradigma baru pendidikan Madrasah Diniyah, hendaknya disikapi dengan langkah-langkah konkrit sebagai pengejawantahan dari pola berfikir komprehensip dengan berwawasan jauh ke depan. Memperhatikan dan menimbang pokok danpangkal pendidikan keagamaan, maka Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) At-Taqwa Kabupaten Ciamis, merancang dan menyusun berbagaiprogram pengembangan pembelajarandalamPengelolaan Manajemen, Desain Kurikulum, Prasarana dan Sarana, Sistem Pendanaan serta Prestasi-Prestasi Santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah At-Taqwa, untuk ikutserta dalam Proses Seleksi Madrasah Diniyah Takmiliyah Unggulan yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
  1. SEJARAH PENDIRIAN
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) At-Taqwa Kabupaten Ciamis, yang dahulunya disebut dengan Madrasah Diniyah (MD) At-Taqwa secara resmi didirikan pada tahun 1970 oleh Bapak Kiai Hasan Mustopa (almarhum) di atas sebidang tanah wakaf dari Bapak Abas. Kedudukan Diniyah Takmiliyah At-Taqwa tepatnya di Dusun Cidewa Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing kabupaten Ciamis provinsi Jawa Barat.
Pada awal pendirianMadrasah Diniyah At-Taqwa, sebagaimana Madrasah Diniyah umumnya,hanya mengajarkan tulis baca al-Qur’an dan membatasi materi atau kitab-kitab teks pengajian dengan bahasan materi seadanya. Kendati demikian, pembatasan materi pembelajarandalam mendalami ayat-ayat serta kitab klasik semisal jurumiah yang dilakukan oleh Kiai Hasan Mustopa tersebut, tidak mengurangi minat para anak didik untuk belajar dan mengikuti kegiatan pengajian di Madrasah Diniyah At-Taqwa, hingga pada saat itu anak didik yang tercatat mencapai kurang lebih 27 orang putra maupun putri yang mengikuti belajar al-Qur’an dan pengajian kitab di Rumah atau di Mesjid hingga tahun 1977.
Berbeda dengan kondisi pada masa-masa periode tahun 1980 sampai dengan tahun 1990, Madrasah Diniyah (selanjutnya disebut MD) At-Taqwa, berada di bawah kepemimpinan Bapak Udin Syamsul Arifin, BA (almarhum) sedikit-demi sedikit mulaimengembangkan pembelajaranpembacaan kitab dan mengaji pola sorogan atau bandongan. Pada tahun 1985 melalui inisiatif Bapak Udin (alm.) dengan dukungan masyarakat serta partisipasi seluruh masyarakat di wilayah  dusun Cidewa desa Dewasari kecamatan Cijeungjing Ciamis membangun Ruang Kelas sebanyak 2 (dua) lokal untuk kegiatan belajar mengajar yangterjadwal pengajian walaupun disampaikan secara lisan,namun pelaksanaan pembelajaran terjadwal antara guru sesuai durasi waktu mata pelajaran. Kegiatan baca tulis huruf al-Qur’an dan pengajian kitab klasik ini-pun berjalan hingga akhir tahun 1990 dengan jumlah anak didik sebanyak 33 orang putra/putri.
Pada dasa warsa tahun 1991Kepala Madrasah Diniyah At-Taqwa dipimpinoleh Bapak Holid Mawardi, BA (meninggal dunia, 2008), mencoba memodernisasi pendidikan dengan mengikuti aturan pemerintah, diharuskan mengikuti proses pembelajaran seperti sekolah formal, dan yang membedakan antara sekolah formal dan Madrasah Diniyah terletak pada lulusan ber-Ijazah,bagi peserta didik formal lebih diakui. Kendati demikian, pembatasan yang dilakukan oleh Pemerintah Modern tersebut tidak mengurangi minat para peserta didik untuk belajar di Madrasah Diniyah, termasuk pada Diniyah Takmiliyah (MD) AT Taqwa.Sampai tahun 1999 (lebih kurang 30 tahun) setelah berdiri MD At-Taqwa, jumlah santri yang mengikuti belajarterus bertambah sehingga mencapai sekitar 73 (tujuh puluh tiga) orang santri putra dan putri.
Pada tahun 1999 melalui kepemimpinan Bapak Holid Mawardi, BA dapat memfasilitasi untuk pendirian sebuah Yayasan sebagai payung hukum Madrasah Diniyah dengan nama “Yayasan Islam At-Taqwa” sekaligus sebagai penyelenggara kegiatan belajar mengajar di Madrasah Diniyah At-Taqwa. Sejak tahun 2000 hingga 2008 kepala Madrasah Diniyah dipimpin oleh Ibu Tati Rohayati, S.Ag., dan melalui dukungan Yayasan Islam At-Taqwa secara perlahan-lahanmampumemodernisasi pola pembelajaran Madrasah Diniyah melalui kebijakan dengan mendirikan lembaga pendukung Madrasah Diniyah yakni: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TKA-TPA) serta Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Selain hal itu, anak didik diminta untuk menggunakan seragam ketika mengikutiproses belajar mengajar terjadwal.
Berbeda dengan kondisi awal, dikalapendirian beberapa lembagapendukung Madrasah Diniyah, anak didik sebelumnya dibatasi materi pengajian, lambat laun mulai menyadari bahwa kemerdekaan juga terjadi pada lembaga Madrasah Diniyah.Pada gilirannya dalam kondisi yang demikian itulah MD At-Taqwa berubah status menjadi Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) At Taqwa, memenuhi SK. Direktur Jenderal Pendis No.2347 Tahun 2012 tanggal 09 November 2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah.Dari sinilahMD At-Taqwa terus mengembangkan sarana-prasarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan anak didik dan pengelola lembaga.
Mulai dasawarsa 2009 sampai sekarang, MDTA At Taqwa Ciamis,dipimpin oleh Bapak Jenal Mudakir, S.Ag., dengan memantapkan sistem dan struktur pendidikan kolaboratif program keagamaan dan pendidikan formal MI dengan memanfaatkan waktu sengganganak usia sekolah setelah mengikuti pendidikan formal di SD atau MI belajar siang hari di Madrasah Diniyah Takmiliyah At-Taqwa.
  1. IDENTITAS LEMBAGA
  1. Identitas Madrasah
1.Nama: Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah At-Taqwa
2.Alamat: Jl. KH. Zakaria No. 86 RT.003 RW.014 Cidewa
Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing Ciamis
Jawa Barat Kode Pos 46271 Tlp.(0265)2751425
3.Tahun Berdiri: 1970
4.Yayasan Penyelenggara: Yayasan Islam At Taqwa
5.IzinOperasional*: Tahun: 2013Nomor: 311232070396
6.Luas Tanah: 850 m2 (delapan ratus lima puluh meter persegi
7.Luas Bangunan: 310 m2 (tiga ratus sepuluh meter persegi)
8.Status Tanah**: Milik sendiri
9.Status Bangunan: Milik sendiri
  1. Visi dan Misi
  2. Visi : “Terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas dengan landasan akhlak muliamenuju Diniyah Takmiliyah Awaliyah At-Taqwa yang unggul dan kompetitif dalam berbahasa asing”
  1. Misi :  1. Membudayakan kegiatan pembelajaran guna membentuk diri
anak didik dengan akhlak mulia dan memiliki jiwa keteladanan
  1. Melaksanakan proses pembelajaran yang kondusif untuk menghasilkan kualitas anak didik dalam aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Membekali keterampilan praktis bahasa guna meningkatkan kemampuan berbahasa asing  sejakMadrasahDiniyah.


EmoticonEmoticon