Kepulangan Bobotoh Terhadang Di Jakarta
Kepulangan para bobotoh usai mendukung klub kesayangannya, Persib Bandung menjadi juara di Indonesia Super League 2014 mendapat hambatan serius. Di perjalanan, ratusan bus yang beriringan dari Palembang diserang oleh oknum suporter Jakarta yang melakukan pelemparan hingga penyerangan yang membuat bus yang ditumpangi bobotoh hancur.Menurut salah satu supir bua yang mengangkut para bobotoh, rombongan memang sudah mendapat serangan sejak menginjakan kaki di pelabuhan Merak. Beruntung kondisi masih bisa dinetralisir oleh para bobotoh. Selain itu sekitar pukul 23.00 WIB di kawasan Karawaci Tanggerang, ada juga serangan bom molotov yang meluncur ke bus rombongan bobotoh.Baru setelah itu kejadian mengerikan pun terjadi. Iring-iringan yang sudah memasuki tol dalam kota tepatnya di tol lingkar luar kawasan Lebak Bulus, Pasar Rebo, saat akan melewati terowongan mendapat serangan lemparan batu dari atas jembatan terowongan yang akan dilalui. Bobotoh yang terpancing emosi sontak turun dan melakukan serangan balasan. Melihat para bobotoh tidak menyiapkan amunisi, massa yang tidak senang melihat para bobotoh bersuka ria lantaran Persib keluar sebagai juara tersebut langsung melakukan menggempur bobotoh dengan membabi buta ke dalam tol.“Massa nya banyak ga bisa diitung, massa masuk dan nyerang ke tengah tol. Bis berhenti semua dan bobotoh pun turun sampai akhirnya perang,” ujar Asep saat diwawancara setibanya dia di lapangan Gasibu, Minggu (9/11).Sementara itu disampaikan oleh bobotoh yang ikut dalam rombongan, Asep Fajar mengatakan dia dan seluruh anggota lainnya merasa terpancing dengan provokasi para oknum suporter Jakarta. “Karena terpancing dan emosi, kita lakukan perlawanan dan kehabisan amunisi. Akhirnya mereka balik nyerang ke kita. Bobotoh pun akhirnya jadi terpencar dan ada yang jatuh sampai tidak kebawa bis. Untung bisa diselamatin sama bis yang dibelakangnya,” ujarnya.Kejadian penyerangan ini berlangsung cukup lama, hampir 3 jam para bobotoh berada dalam situasi yang bisa membahayakan nyawa mereka. Bahkan dari pihak kepolisian pun tidak bisa berbuat banyak lantaran disana hanya ada 1 mobil patroli yang mengawal perjalanan rombongan. Bahkan hingga saat ini masih banyak bus yang masih tertahan dan belum tiba di pemberhentian terakhir di Gasibu.
EmoticonEmoticon