Kontroversial, Wasit Semen Padang vs Arema Didorong-dorong Pemain dan Dilempari Penonton
Padang - Ada pemandangan tak sedap di pertandingan Semen Padang versus Arema, ketika wasit didorong-dorong pemain tuan rumah di menit-menit terakhir dan seusai laga.
Di injury time babak kedua, pada pertandingan yang dihelat di Stadion H. Agus Salim, Padang, Rabu (29/10/2014) sore WIB, sejumlah pemain Semen Padang ramai-ramai mendekati Wasit Novari Ikhsan Arilaha. Beberapa dari mereka tampak mendorong-dorong sang wasit dengan tubuhnya.
Kejadian itu diduga lantaran para pemain Semen Padang merasa tidak senang dengan keputusan Novari atas sebuah kejadian di kotak penalti Arema. Dalam tayangan ulang, tampak seorang pemain Semen Padang terjatuh karena ditekel pemain lawan. Setelah didorong-dorong, wasit sempat mendatangi asistennya dan keduanya tampak berdiskusi. Hasilnya, play on, alias tidak ada hadiah penalti seperti yang diklaim kubu tuan rumah.
Jauh sebelumnya, saat pertandingan baru memasuki menit kedua, juga ada sebuah kontroversi. Kiper Arema, Kurnia Meiga, meninggalkan sarangnya sampai ke luar kotak penalti, untuk menghadang aksi pemain Semen Padang, Osas Saha. Dalam tayangan ulang terlihat jelas Kurnia menerjang kaki Saha, yang langsung terkapar. Anehnya, wasit tidak memberi hukuman apapun pada Meiga, bahkan tidak terlihat memberi peringkatan kepada si pemain.
Setelah peluit panjang berbunyi, para pemain Semen Padang kembali mengerubungi wasit. Seorang di antaranya terlihat sangat bernafsu dan berkali-kali mengadu tubuhnya dengan si pengadil lapangan hijau itu. Beberapa ofisial mencoba menenangkan pemainnya, tapi ketidakpuasan tetap terpancar dari para pemain "Kabau Sirah".
Dari siaran langsung juga sempat terekam adegan wasit dilempari gelas-gelas plastik air minum oleh penonton, ketika akan meninggalkan lapangan. Komentator televisi yang menyiarkan pertandingan itu menyebut, "ada beberapa keputusan wasit yang mengganggu pertandingan ini."
Pertandingan itu sendiri berkesudahan 2-2, yang membuat Semen Padang gagal ke semifinal Indonesia Super League. Arema lolos sebagai runner-up Grup K, dan akan bertemu juara Grup L, Persib Bandung.
Di injury time babak kedua, pada pertandingan yang dihelat di Stadion H. Agus Salim, Padang, Rabu (29/10/2014) sore WIB, sejumlah pemain Semen Padang ramai-ramai mendekati Wasit Novari Ikhsan Arilaha. Beberapa dari mereka tampak mendorong-dorong sang wasit dengan tubuhnya.
Kejadian itu diduga lantaran para pemain Semen Padang merasa tidak senang dengan keputusan Novari atas sebuah kejadian di kotak penalti Arema. Dalam tayangan ulang, tampak seorang pemain Semen Padang terjatuh karena ditekel pemain lawan. Setelah didorong-dorong, wasit sempat mendatangi asistennya dan keduanya tampak berdiskusi. Hasilnya, play on, alias tidak ada hadiah penalti seperti yang diklaim kubu tuan rumah.
Jauh sebelumnya, saat pertandingan baru memasuki menit kedua, juga ada sebuah kontroversi. Kiper Arema, Kurnia Meiga, meninggalkan sarangnya sampai ke luar kotak penalti, untuk menghadang aksi pemain Semen Padang, Osas Saha. Dalam tayangan ulang terlihat jelas Kurnia menerjang kaki Saha, yang langsung terkapar. Anehnya, wasit tidak memberi hukuman apapun pada Meiga, bahkan tidak terlihat memberi peringkatan kepada si pemain.
Setelah peluit panjang berbunyi, para pemain Semen Padang kembali mengerubungi wasit. Seorang di antaranya terlihat sangat bernafsu dan berkali-kali mengadu tubuhnya dengan si pengadil lapangan hijau itu. Beberapa ofisial mencoba menenangkan pemainnya, tapi ketidakpuasan tetap terpancar dari para pemain "Kabau Sirah".
Dari siaran langsung juga sempat terekam adegan wasit dilempari gelas-gelas plastik air minum oleh penonton, ketika akan meninggalkan lapangan. Komentator televisi yang menyiarkan pertandingan itu menyebut, "ada beberapa keputusan wasit yang mengganggu pertandingan ini."
Pertandingan itu sendiri berkesudahan 2-2, yang membuat Semen Padang gagal ke semifinal Indonesia Super League. Arema lolos sebagai runner-up Grup K, dan akan bertemu juara Grup L, Persib Bandung.
EmoticonEmoticon